Ikan kakatua (Scaurus Croicensis) merupakan kelompok besar spesies ikan air laut yang menghuni perairan dangkal tropis dan subtropis di seluruh dunia. Ikan ini biasa menghuni terumbu karang, padang lamun, dan padang karang.



Dikutip dari Wikipedia, berikut detail klasifikasi ilmiah Ikan kakatua

Klasifikasi ilmiah

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Superkelas: Osteichthyes

Kelas: Actinopterygii

Ordo: Perciformes

Subordo: Labroidei

Famili: Scaridae


Ikan kakatua atau dalam bahasa inggris disebut Parrotfish tersebar di perairan Pasifik, termasuk juga Indonesia, Samudra Atlantik, dan Laut Mediterania. Ikan kakatua dapat tumbuh mencapai panjang maksimal sekitar 25cm.


Berikut ciri ciri ikan kakatua

• Memiliki tubuh dengan bentuk lonjong pipih, bentuk moncong membulat dengan kepala tumpul
• Sirip punggung terdiri dari 9 duri keras dan 10 duri lembut
• Susunan gigi yang membentuk seperti flat pada bagian atas rahang dan bawah
• Ikan ini aktif di siang hari, namun ada beberapa yang aktif di malam hari 
• Jenis kelamin berpengaruh terhadap perubahan warna ikan kakatua. Ikan kakatua betina ketika muda memiliki warna coklat atau keabu abuan sedangkan ikan kakatua jantan ketika dewasa memiliki corak warna jadi lebih berwarna cerah.

Ikan kakatua termasuk kedalam jenis ikan herbivora atau pemakan tumbuhan. 
Ikan ini menghabiskan 90% waktu hidup mereka untuk makan.
Ikan kakatua memiliki peran yang sangat penting bagi ekosistem laut karena ikan ini memakan alga dan terumbu karang yang sudah mati. Hal ini membuat terumbu karang lebih kuat bertahan hidup menghadapi perubahan suru air, polusi, dan kondisi air yang keruh. Selain itu Ikan kakatua akan mengeluarkan kotoran berupa pasir putih yang halus. Ikan kakatua dewasa dapat mengeluarkan kotoran berupa pasir putih sebanyak 450kg per tahunnya.

Pasir putih ini yang membuat daratan pantai semakin indah.
Ikan kakatua memiliki jumlah yang tergolong sedikit di alamnya karena diburu untuk dikonsumsi atau dijadikan ikan hias dalam akuarium. 
Jika terus diburu maka secara tidak langsung dapat membuat terumbu karang menjadi rusak. Akibatnya ekosistem laut menjadi rusak dan laut menjadi tidak indah lagi untuk diselami dan dinikmati.