Cara Budidaya Spirulina Sebagai Pakan Alami Ikan
Spirulina merupakan salah satu mikroalga yang termasuk ke dalam kelompok Cyanobacteria. Spirulina berbentuk filamen, biasanya hidup di danau atau di perairan dengan kandungan garam yang tinggi. Saat ini spirulina banyak dimanfaatkan dalam bioteknologi nutrisional, industri, lingkungan, serta banyak dimanfaatkan juga sebagai bahan tambahan makanan pada pakan ikan .


Hal ini dikarenakan kandungan  beberapa zat seperti protein, mineral, vitam B12, karatenoida, asam lemak esensial seperti asam linolenat. Spirulina dimanfaatkan sebagai bahan makanan pada manusia dikarenakan hasil ekstraksinya menunjukkan beberapa keuntungan fisiologis seperti antioksidan, antimicrobial, anti-inflamantory, antiviral, dan antitumoral.

Parameter Spirulina
Spirulina: pH optimal 7,2-9,5 dan maksimal 11; suhu optimal 25-35 derajat C; tahan kadar garam tinggi, yaitu sampai dengan 85 gram /liter.


Jenis-jenis makanan
Jenis-jenis makanan alami yang dimakan ikan sangat beragam, tergantung pada jenis ikan dan tingkat umurnya. Beberapa jenis pakan alami yang dibudidayakan adalah : (a) Chlorella(b) Tetraselmis(c) Dunaliella; (d) Diatomae(e) Spirulina(f) Brachionus(g) Artemia; (h) Infusoria; (i) Kutu Air; (j) Jentik-jentik Nyamuk; (k) Cacing Tubifex/Cacing Rambut; dan (l) Ulat Hongkong




Pakan Buatan
Bentuk pakan buatan ditentukan oleh kebiasaan makan ikan.
Larutan, digunakan sebagai pakan burayak ikan dan udang (berumur 2-30 hari). Larutan ada 2 macam, yaitu : (1) Emulsi, bahan yang terlarut menyatu dengan air pelarutnya; (2) Suspensi, bahan yang terlarut tidak menyatu dengan air pelarutnya.
Tepung halus, digunakan sebagai pakan benih (berumur 20-40 hari). Tepung halus diperoleh dari remah yang dihancurkan.
Tepung kasar, digunakan sebagai pakan benih gelondongan (berumur 40-80 hari). Tepung kasar juga diperoleh dari remah yang dihancurkan.
Remah, digunakan sebagai pakan gelondongan besar/ikan tanggung (berumur 80-120 hari). Remah berasal dari pellet yang dihancurkan menjadi butiran kasar.
Pellet, digunakan sebagai pakan ikan dewasa yang sudah mempunyai berat > 60-75 gram dan berumur > 120 hari.
Waver, berasal dari emulsi yang dihamparkan di atas alas aluminium atau seng dan dkeringkan, kemudian diremas-remas.
Manfaat Pakan Alami
Sebagai bahan pakan ikan, udang, atau hasil perikanan lainnya, baik dalam bentuk bibit maupun dewasa.
Phytoplankton juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami pada budidaya zooplankton.
Ulat Hongkong dapat dimanfaatkan untuk pakan ikan hias, yang dapat mencermelangkan kulitnya.
Pakan buatan dapat melengkapi keberadaan pakan alami, baik dalam hal kuantitas maupun kualitas.
Limbah yang berupa kepala dan kaki udang dapat dibuat tepung udang, sebagai sumber kolesterol bagi pakan udang budidaya.
Persiapan Tempat Spirulina
Dalam wadah 1liter
Dapat menggunakan botol erlenmeyer. Botol, slang plastik, dan batu aerasi dicuci dengan deterjen dan dibilas dengan larutan klorin 150 ml/ton.

Wadah diisi air medium yang telah disaring dengan saringan 15 mikron sampai 300-500 ml, dan berkadar garam 28-35 untuk Diatomae laut dan air tawar untuk Diatomae tawar. Kemudian disterilkan dengan cara direbus, diklorin, atau disinari lampu ultraviolet.

Medium dipupuk dengan jenis dan takaran sebagai berikut:
  • Larutan A= KNO3 20,2 gram + Air suling 100 ml
  • Larutan B= Na2HPO4 2,0 gram + Air suling 100 ml
  • Larutan C= Na2SiO3 1,0 gram + Air suling 100
  • Larutan D= FeCl3) 1,0 gram + Air suling 20 ml

Setiap 1 liter medium diberi larutan A, B, C, sebanyak 1 ml dan larutan D 4 tetes. Kemudian diaerasi dengan batu aerasi dan sumber udara dapat berasal dari mesin blower, kompressor atau aerator.

Pupuk lain yang dapat ditambahkan:
  • EDTA (Ethylene dinitrotetraacetic acid)=10 mg/l
  • Tiamin-HCl (vitamin B1) = 0,2 mg/l
  • Biotin = 1,0 mg/l
  • Vitamin B12 = 1,0 mg/l
  • Tembaga sulfat kristal CuSO4.5H2O = 0,0196 mg/l
  • Seng sulfat kristal ZnSO4.7H2O = 0,044 mg/l
  • Natrium molibdat-NaMoO4.7H2O = 0,02 mg/l
  • Mangan klorida kristal-MnCl2.4H2O = 0,0126 mg/l
  • Kobalt korida kristal-CoCl2.6H2O = 3,6 mg/l
Dalam wadah 1 galon (3 liter):
Wadah dicuci dan diisi air medium.
Medium dipupuk dengan jenis dan takaran sebagai berikut:
  • Urea = 100 mg/l
  • Kalium hidrofosfat-K2HPO4 = 10 mg/l
  • Na2SiO3 = 2 mg/l
  • Agrimin = 1 mg/l
  • Besi klorida-FeCl3 = 2 mg/l
  • EDTA (Ethylene dinitrotetraacetic acid) = 2 mg/l
  • Vitamin B1 = 0,005 mg/l
  • Vitamin B12 = 0,005 mg/l
Dalam wadah 200 liter dan 1 ton
Wadah dicuci dan diisi air medium.
Medium dipupuk dengan jenis dan takaran sebagai berikut :
  • Urea-46 = 100 mg/l
  • K2HPO4 atau KH2PO4 = 5 mg/l
  • Na2SiO3 = 2 mg/l
  • Agrimin = 1 mg/l
  • Besi klorida-FeCl3 = 2 mg/l
  • 16-20-0 = 5 mg/l
Wadah dan peralatan lainnya dicuci, kemudian diisi medium dengan kadar garam 15-20 permil. Selanjutnya diberi pupuk cair 1 ml/l, kemudian diaerasi dan dibiarkan sebentar.

Pemeliharaan Pakan Alami
  • Dalam pemeliharaan harus diperhatikan penempatan wadah agar cukup mendapat cahaya, sehingga fotosintesa dapat berjalan lancar.
  • Setelah tercampur merata, bibit dimasukkan sebanyak 1/5-1/10 bagian. Empat hari setelah masa pemeliharaan, dapat dipanen dan dikultur pada wadah yang lebih besar.



Semoga Bermanfaat