Produksi spirulina di dapatkan pada hasil budidaya yang sebelumnya saya bahas, cara budidaya spirulina menggunakan akuarium 60 cm. Setelah 1-2 bulan hasil spirulina mulai dapat dipanen.

Proses - Proses Pengolahan Spirulina adalah sebagai berikut :
1. Budidaya (penumbuhan ganggang spirulina)
2. Pemanenan spirulina
3. Pencucian spirulina
4. Pengeringan
5. Penyimpanan Produk

Untuk menyaring atau mengambil spirulina ada beberapa teknik. Teknik yang diambil dari beberapa negara dan perusahaan. Berikut teknik cara pengolahan spirulina :

A. Pengolahan Cara pertama

  • Di negara chad Amerika Ukuran spirulina cukup besar dipisahkan dari medium filtrasi budidaya. Pemisahan spirulina dilakukan menggunakan penyaring sederhana
  • Pengeringan dapat dilakukan dibawah sinar matahari atau menggunakan "spray" atau menggunakan Roller 
  • Penyimpanan spirulina cukup mudah karena tidak mudah terfermentasi


B. Pengolahan Cara Kedua
Spirulina pada saat proses pengeringan dan tableting menggunakan teknologi tingkat tinggi yaitu dengan alat "ocean chill Drying & Cold Tableting


C. Pengolahan Cara Ketiga
Menurut (Alam Ikan 2) Pengolahan ini bertujuan untuk membuat dalam bentuk bubuk dengan metode estraksi minyak, sehingga antara metode osmotic dan perkolasi, sehingga dapat diolah lebih lanjut menjadi bahan baku pembuatan biodisel. Proses osmotic dilakukan untuk memecah sel dan mendapatkan minya yang terkandung didalamnya.
Proses pengolahan menggunakan :

  • variabel pelarut asam (HCL) ,
  • variabel konsentrasi masing-masing (0,5;1,5;3;5 M)
  • variabel waktu perendaman 60, 90, 120,150, 180 menit, 360 menit
  • variabel volume pelarut yaitu 75 ml, 150 ml, dan 200 ml dilakukan pada suhu 30oC,


Penyaringan pertama dicuci dengan pelarut dan molaritas yang ditambah filtrat dan dilanjutkan dengan proses pemisahan menggunakan aquadest dan n-hexane. Kemudia dua fase tersebut dilanjutkan dengan distilasi pada suhu 69 derajat celcius.

Proses Perkolasi ekstraksi dilakukan menggunakan :

  • satu unit alat ekstraksi (labu leher tiga dilengkapi dengan kondensor dan termometer) dengan pelarut etanol 95% pada suhu operasi 30oC
  • Variabel waktu perendaman 3 jam dan 6 jam,
  • variabel volume pelarut etanol 95% sebanyak 75 ml, 150 ml, 200 ml,
  • residu dari filtrat pertama dicuci dengan pelarut etanol 2x25 ml kemudian ditambahkan pada filtrat pertama dan dilanjutkan dengan proses pemisahan dengan menambahkan aquadest dan n-hexane sehingga terbentuk dua fasa kemudian dipisahkan dengan distilasi pada suhu 69oC.
  • Pada hasil penelitian didapatkan yield minyak yang paling optimal didapat adalah dengan pelarut etanol 95% dengan kadar air pada fase hidroalkoholik 40,91% yield minyak yang didapatkan sebesar 77,24%


D. Pengolahan cara keempat
Pengolahan ini di lakukan oleh perusahaan Ultra Trend Biotech dan Cyanotech Company, yang melakukan budidaya jenis Spirulina Platensis.

  • Budidaya dilakukan di dalam kolam, kolam tersebut membutuhkan 10 galon bibit spirulina bervolume 19 liter.
  • Cara budidaya ini menggunakan 2 tahap tahap pertama budidaya di dalam galon volume 19 liter, kemudian budidaya didalam kolam ukuran tinggi 60 cm, lebar 6 cm, dan panjang 100 meter. Dengan suhu 20 derajat celcius.
  • Karena menggunakan jenis spirulina platensis, makan menggunakan air laut dikedalaman 6000 meter.
  • Cara panen, air kolam di pompa dan dimasukkan ke penyaring.
  • Kemudian di keringkan sisa air dikembalikan ke kolam budidaya
  • Pemanasan menggunakan "Spray drier"
  • Panas yang disemprotkan mesin mengubah bentuk spirulina, dari cairan menjadi bubuk kering.
  • Teknologi lain diaplikasikan menggunakan "ocean chill drying" Proses pengeringan beku itu menjamin tidak terjadinya oksidasi terhadap karoten dan asam lemak spirulina. Produk bisa bertahan lebih dari 5 tahun.

D. Cara pengolahan keempat

  • Spirulina yang sudah melalui proses sampai menjadi bubuk kering.
  • Dimasukkan kedalam ruang penyimpanan berpendingin.
  • Pengolahan bubuk spirulina, dijadikan dan dimasukkan ke dalam kapsul.
  • Ada juga yang di buat menjadi tablet.
  • Dikemas dalam botol dan kardus.

E. Cara pengolahan kelima

  • Spirulina yang dibudidayakan dengan tujuan untuk menambah gizi keluarga
  • Pemanenan spirulina disaring dengan cara sederhana menggunakan kain dsb. Lakukan proses pencucian menggunakan aquades, kemudian dilanjutkan air panas.
  • Kemudian bisa dimakan bersama buah-buahan, roti dan sebagainya.


F. Cara pengolahan yang lainnya
a. Bubuk spirulina dengan cara menggiling kepingan spirulina (spirulina yang telah dikeringkan dengan cara dijemur atau menggunakan oven).
b. Menambahkan spirulina pada yoghurt, (kapsul spirulina di campur pada proses akhir pembuatan yoghurt)
c. Spirulina Masker, (Kapsul spirulina 1-2 kapsul, masukkan air hangat sedikit sampai kental)
d. Silakan berkreasi

Demikian cara pengolahan hasil panen spirulina, jika masih bingung silakan lihat video dibawah ini tentang cara pemanenan spirulina dan dapat langsung dimakan.