Salinitas adalah kadar seluruh ion-ion yang terlarut dalam air. Di perairan samudera, salinitas biasanya akan berkisar antara  34 - 35 derajat/oo . Di daerah pantai karena terjadi pengenceran oleh aliran sungai, salinitas biasanya lebih rendah. Sebaliknya di daerah yang penguapannya sangat kuat maka salinitasnya sangat tinggi. Salinitas pada air tawar 0 – 0,5 derajat/oo , air payau 0,5 – 7 derajat/oo ,  dan air laut 17 derajat/oo .
salinitas

Setiap daerah perairan di bumi  memiliki salinitas yang berbeda-beda. Faktor yang memengaruhi salinitas air laut diantaranya adalah:

  • Penguapan : Makin besar tingkat penguapan air laut maka kadar salinitasnya akan semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya di daerah yang rendah tingkat penguapannya maka salinitasnya akan semakin rendah.
  • Banyak sedikitnya sungai yang bermuara : Semakin banyak sungai yang bermuara  ke laut, maka salinitas semakin rendah. Sedangkan jika sedikit sungai yang bermuara maka kadar salinitasnya akan semakin tinggi.
  • Curah hujan : Semakin besar curah hujan di suatu wilayah laut maka salinitasnya akan rendah.


Salinitas sungai sebesar 18 ‰  lebih rendah daripada ekosistem lainnya sebab kandungan garam yang terdapat di sungai rendah. Meskipun demikian, salinitas air sungai menyimpang dari yang seharusnya tawar (dibawah 5 ‰). Hal ini menunjukkan bahwa air di sungai memiliki kandungan garam yang cukup besar, yang disebabkan karena adanya percampura air tawar dan air laut di mana komposisi air tawar lebih banyak.

hampir semua organisme hidup pada daerah yang mempunyai perubahan salinitas yang sangat kecil. Daerah estuaria adalah suatu daerah dimana kadar salinitasnya berkurang karena adanya sejumlah air tawar yang masuk dan berasal dari sungai-sungai disebabkan oleh terjadinya pasang surut.

Klasifikasi Salinitas :

salinitas perairan diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Hyperhaline, salinitas  40 derajat/oo
2. Euryhaline, salinitas 30 – 40 derajat/oo
3. Mixohaline, 30 – 0,5 derajat/oo
4. Mixo-euryhaline, salinitas > 30, tetapi lebih < dari laut yang  berbatasan dengan darat.
5. Polyhaline, salinitas 20 – 18 derajat/oo
6. Mesohaline, salinitas 18 – 5 derajat/oo
7. Oligohaline, salinitas 5 – 0,5 derajat/oo
8. Limneak, salinitas 0,5 derajat/oo

berdasarkan toleransinya terhadap salinitas organisme perairan pada umumnya digolongkan ke dalam:
a.    Stenohaline
Stenohaline yaitu organisme perairan yang kisaran toleransinya terhadap salinitas sempit.

  • Stenohaline laut, hidup pada salinitas > 30 derajatoo  
  • Stenohaline tawar, hidup pada salinitas < 0,5 derajat/oo

b.    Yunihaline

  • Yunihaline laut, organisme  yang masih dapat hidup pada salinitas < 3 derajat/oo 
  • Yunihaline tawar, organisme  yang masih dapat hidup pada salinitas < 6 derajat/oo 

c.    Estuaria asli
Yaitu organisme perairan yang mempunyai perairan  salinitas 2 - 2,5 derajat/oo

d.    Migran
Yaitu organisme perairan yang karena alasan biologisnya melakukan migrasi dari laut ke perairan tawar/sebaliknya.

  1. Anadromous, yaitu organisme laut yang bermigrasi pada air tawar
  2. Katadromous, yaitu organisme tawar yang bermigrasi ke air laut.

  
Semoga Bermanfaat