Cara Pengoperasian Jaring Perawai dan Rawai Tuna
Alat penangkapan ikan ini disebut rawai karena bentuk alat sewaktu dioperasikan adalah rawe-rawe (rawe = bahasa Jawa) yang berarti sesuatu yang ujungnya bergerak bebas. Rawai disebut juga dengan longline yang secara harfiah dapat diartikan dengan tali panjang. Hal ini karena alat ini konstruksinya berbentuk rangkaian tali-temali yang disambung-sambung sehingga merupakan tali yang panjang dengan beratus-ratus tali cabang
Persyaratan daerah operasi bagai perawai  : 
- pantai yang keadaannya landai
- kedalamannya merata
- bersih dari tonggak, bangkai kapal yang rusak         
- terhindar dari kesibukan lalu-lintas perahu/kapal      
       

Pengertian Rawai Tuna
Tuna Long Line adalah salah satu bagian dari rawai yang didasarkan atas jenis ikan yang ditangkap, dalam hal ini ialah ikan Tuna. Tuna Long Line atau yang di sebut dengan Rawai Tuna merupakan jenis rawai yang paling terkenal. Meskipun dalam kenyataanya bahwa hasil tangkapannya bukan hanya ikan Tuna, tetapi juga berbagai jenis ikan lain seperti ikan Layaran, ikan Hiu dan lain-lain. 

Rawai tuna tergolong rawai hanyut (drift longline) tetapi umumnya hanya disebut ”tuna longline” saja. Dalam perikanan, indrustri pancing ini termasuk penting dan produktivitasnya tinggi. Satu perangkat rawai tuna bisa terdiri dari ribuan mata pancing dengan panjang tali mencapai puluhan km (15-75 km). 

Dilihat dari segi kedalaman operasi (Fishing depth) Tuna Long Line dibagi dua yaitu : 
  1. Tuna Long Line pada perairan yang bersifat dangkal (Subsurface). Pada Tuna Long Line jenis ini dalam satu basket rawai diberi sekitar 5 pancing
  2. Tuna Long Line pada perairan yang bersifat dalam (Deep). Pada Tuna Long Line jenis ini dalam satu basket rawai diberi sekitar 11-13 pancing sehingga lengkungan tali utama menjadi lebih dalam.

sifat dari kedua tipe ini adalah :
  1. Rawai tipe dalam memerlukan line hauler yang lebih kuat dibanding tipe   dekat permukan.
  2. Rawai tipe dalam menangkap jenis big eye yang lebih banyak (sehingga nilai produksinya  lebih baik) dibanding tipe permukaan. Tuna yang tertangkap dengan rawai dangkal  didominasi oleh yellowfin tuna yang harganya lebih rendah dibandingkan dengan big eye. 

Klasifikasi Perawai dan Rawai Tuna
ada berbagai macam bentuk rawai yang  secara keseluruhan dapat dikelompokkan dalam berbagai kelompok antara lain :
1. Berdasarkan letak pemasangannya di perairan rawai dapat dibagi menjadi :
  • Rawai permukaan (Surface longline)
  • Rawai pertengahan (Midwater longline)
  • Rawai dasar (Bottom longline)

2. Berdasarkan susunan mata pancing pada tali utama :
  • Rawai tegak (Vertikal long line)
  • Pancing ladung
  • Rawai mendatar (Horizontal long line)

3. Berdasarkan jenis-jenis ikan yang banyak tertangkap :
  • Rawai Tuna (Tuna longline)
  • Rawai Albacore (Albacore longline)
  • Rawai Cucut (Shark longline), dan sebagainya.

Menurut (Alam Ikan 5), secara garis besar perikanan pancing ini dapat dilihat dari jenis-jenisnya sebagai berikut :
  • Pole and line : untuk ikan cakalang (skip jack), mackerel, dan lainnya.
  • Long line : untuk jenis tuna, salmon, mackerel, sea perch cod, sea bream, octopus dan lain sebagainya
  • Hand line : untuk squid dan lain-lain
  • Trolling : untuk ikan-ikan tongkol, spanish, mackerel, yellowfin tuna dan lain-lain.
  • Vertikal longline : untuk ikan-ikan mackerel, bottom fish dan lain-lain.

Long line terdiri dari rangkaian tali utama, tali pelampung dimana pada tali utama pada jarak tertentu terdapat beberapa tali cabang yang pendek dan lebih kecil dia meternya, dan diujung tali cabang ini diikat pancing, yang berumpan. 

pada prinsipnya ”rawai tuna” terdiri dari komponen-komponen utama yang biasanya terdiri dari : tali utama (main line), tali cabang (tali pancing, branch line) berikut bagian-bagiannya, yaitu : tali pelampung (float line) berikut pelampungnya, batu pemberat dan tali penyambungnya.

Metode dan Cara Pengoperasian Perawai dan Rawai Tuna
 rawai adalah merupakan salah satu alat penangkapan ikan yang terdiri dari rangkaian tali-temali yang bercabang-cabang dan pada tiap–tiap ujung cabangnya diikatkan sebuah pancing. Secara teknis operasional rawai sebenarnya termasuk jenis perangkap, karena dalam operasionalnya tiap-tiap pancing diberi umpan yang tujuannya untuk menangkap ikan agar ikan-ikan mau memakan umpan tersebut sehingga terkait oleh pancing. Akan tetapi, secara material rawai ada yang mengklasifikasikan termasuk dalam golongan penangkapan ikan dengan tali line fishing karena bahan utama untuk rawai ini terdiri dari tali-temali.

Cara pengoperasiannya adalah sebagai berikut :

  • Mula-mula pengapung pertama diikatkan dengan talinya, begitu pula batu pemberatnya.
  • Setelah itu perahu dijalankan, sementara itu pancing demi pancing ditanggalkan dari tempat penyimpanan, kemudian mata pancing diberi umpan yaitu ikan yang sudah terpotong-potong, setelah itu dilemparkan ke dalam air.
  • Tali cabang diikatkan pada tali utama.
  • Sementara perahu masih tetap berjalan, tali cabang diulur sampai panjang yang dibutuhkan terpenuhi. Setelah itu kapal/perahu dapat dihentikan.
  • Rangkaian pancing oleh nelayan dibiarkan hanyut oleh arus dan angin bersama perahunya. Dan lamanya tidak ditentukan waktunya dan hauling (penarikan) dilakukan 2-3 kali. 
Hauling dilakukan dengan cara :
Tali cabang dengan perlahan-lahan ditarik ke dalam perahu, setelah penarikannya sampai pada pelampung, untuk penarikan selanjutnya dilakukan dengan cara menarik tali utamanya.

Ikan-ikan yang tertangkap dilepaskan dari kaitannya.


Semoga Bermanfaat