Ciri-Ciri Ikan Segar

Ikan merupakan makanan pokok yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini didukung dengan kondisi wilayah Indonesia yang berupa kepulauan. Maka dari itu, ikan banyak dijual di pasar secara bebas. Namun, terkadang ikan yang dijual sudah tidak segar lagi. Maka dari itu, simak artikel berikut ini agar mengetahui ciri-ciri ikan segar.

Ciri- Ciri Ikan Segar
  1. Daging Putih, padat/kenyal, bila ditekan tidak meninggalkan bekas
  2. Sisik Menempel kuat pada kulit
  3. Dinding perut Utuh, elastic
  4. Keadaan Tenggelam di air
  5.  Mata Cerah, bening, cembung, menonjol
  6.  Insang Merah, berbau segar, tertutup lender bening
  7.  Warna Terang , tertutup lender bening
  8. Bau Segar, seperti bau laut (bau khas ikan)


Teknik Pengolahan ikan
  • Pengawetan ikan secara tradisional dapat dilakukan dengan cara pengeringan, pengasapan, penggaraman dan fermentasi.
  • Pengawetan ikan secara modern meliputi pendinginan, pembekuan, pengalengan.
  • Pada umumnya pengolahan ikan di Indonesia masih relatif tradisional, artinya pengolahan yang dilakukan belum banyak menerapkan informasi dari luar yang lebih modern, masih mengikuti generasi yang mewarisinya.
Tujuan pengolahan Ikan
  • Mempertahankan mutu dan kesegaran dari ikan 
  • Menghambat atau menghentikan penyebab terjadinya proses kemunduran mutu, agar ikan tetap segar sampai pada konsumen. 

Pengolahan ikan, dilakukan dengan tujuan untuk menghambat atau menghentikan zat-zat (reaksi enzim) dan pertumbuhan mikroorganisme (mahluk hidup ) yang dapat menimbulkan proses pembusukan pada ikan.
Dasar pengawetan secara umum adalah : Untuk menghambat perkembangan organisme pembusuk dan Menghancurkan organisme pembusuk

Pengolahan tradisional memanfaatkan hasil tangkapan nelayan + 50 % , tetapi jarang menghasilkan produk dengan kualitas baik. sehingga perlu dilakukan evaluasi atau pemberian informasi tentang teknik pengolahan ikan yang lebih baik. berikut ciri - ciri usaha pengolahan tradisional di masyarakat pesisir :

a. Usahanya bersifat rumah tangga
b. Lokasi umumnya dekat dengan sumber bahan baku (daerah pesisir )
c. Skala usaha rata-rata kecil
d. Pengetahuan pengolahan rendah
e. Ketrampilan yang diperoleh secara turun temurun
f. Modal usaha kecil
g. Peralatan yang digunakan sederhana
h. Sanitasi dan higienis kurang diperhatikan.

\
Semoga Bermanfaat