Pengertian Mesin Kapal
Sistem permesinan dalam perkapalan adalah sebagai unit mesin yang menghasilkan suatu tenaga penggerak baik sebagai mesin induk ataupun mesin bantu lainnya, maka dalam perkapalan ada beberapa persyaratan yang wajib diketahui oleh para teknisi yang bergerak dalam bidang perkapalan. 

Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam IEC (International Engineering Corporation) publikasi terbitan nomor 92 tahun 1962 bahwa suatu mesin kapal antara lain harus memenuhi syarat-syarat umum sebagai berikut : motor harus tetap berfungsi (tidak mati) pada kedudukan posisi miring yang terus menerus pada sudut 15º dan tidak terus menerus (oleng) pada sudut 22,5º ( yang dimaksud di sini adalah miring atau oleng arah ke kiri atau ke kanan); motor harus tetap berfungsi pada arah kapal oleng membujur (trim) untuk sudut 10º bagi kapal yang mempunyai panjang L < 150 m dan 5º bagi kapal yang mempunyai panjang L > 150 m. Jadi suatu mesin kapal pada umumnya dipakai untuk sistem permesinan yang ada di pabrik-pabrik yang terdapat di daratan, sedangkan mesin-mesin yang ada di pabrik-pabrik yang terletak di daratan (mesin-mesin stationair) umumnya belum tentu bisa dipakai sebagai mesin-mesin di kapal.

Pengenalan jenis-jenis mesin diperlukan dalam proses penangkapan dimana stabilaitas kapal dan daya dorong mesin harus mampu mengatasi gaya hambatan yang muncul akibat gerakan kapal, sehingga kapal dapat bergerak aman sesuai dengan kecepatan yang dirancanakan. Karena kemampuan olah gerak kapal ikut  menentukan keberhasilan dalam operasi penangkapan 


Marine Engine
Menurut  Motor Bakar (Engine) adalah pesawat kalor yang mengubah tenaga panas dari pembakaran bahan bakar di ruang bakar menjadi tenaga mekanis di poros engkol.

Berdasarkan jenis bahan bakarnya, pengertian motor sebagai berikut :
  1. Motor Bensin (Gasoline Engine) adalah motor yang cara penyalaan bahan bakarnya menggunakan busi (spark ignition engine), proses pembakaran bahan bakar terjadi pada volume tetap. Proses ini disebut siklus Otto.
  2. Motor Diesel (Diesel Engine) adalah motor yang cara penyalaan bahan bakarnya tejadi pada tekanan atau komprosi dan temperatur yang tinggi (comprossion ignition engine), proses pembakaran terjadi pada tekanan tetap. Proses ini disebut siklus Diesel.

Pengertian motor berdasarkan sumber penggerak kapal atau motor penggerak kapalnya yaitu sebagai berikut :
  1. Motor Diesel darat (Land atau Stasionary Diesel Engine)  merupakan Motor Diesel (non-automotive) yang dipergunakan sebagai penggerak pembangkit, tenaga listrik (generator), penggerak pompa, penggerak penggiling padi, (rice milling), penggerak traktor.
  2. Motor Diesel mobil (Automotive Diesel Engine)  merupakan Motor Diesel (automotive) yang dipergunakan sebagai penggerak tenaga mobil, truk, bus, dan lain-lain.
  3. Motor Diesel Laut (Marine Diesel Engine)  merupakan Motor Diesel Laut yang digunakan sebagai sumber penggerak kapal (Motor Diesel yang dirancang dipergunakan khusus untuk keperluan laut).

Syarat-syarat pokok yang harus dipenuhi sebagai mesin kapal (Marine Engine), sebagai berikut :
  • Mesin atau motor harus memenuhi syarat Biro Klasifikasi Perkapalan, dimana kapal tersebut akan dikelaskan.
  • Motor harus tetap berfungsi (tidak mati) secara terrus menerus, pada kedudukan datar dan miring yang terus menerus pada sudut 150 dan olengan kapal 22,50.
  • Sistem permesinan untuk kapal diharapkan mempunyai berat yang relatif ringan dan volume yang relatif kecil, mengingat keterbatasan ruang yang ada di atas kapal.
  • Tinjauan nilai ekonomis efisiensi dalam pemakaian bahan bakar, menggunakan bahan bakar yang tidak mudah terbakar (solar) sehingga tangki bahan bakar tidak terlalu besar. Bahan bakar bensin hanya digunakan pada kapal berukuran kecil atau kapal sport dengan motor tempel.
  • Angka kebisingan rendah dan getaran mesin tidak terlalu besar, mudah diperbaiki setiap saat, suku cadang mudah didapat, dan tahan terhadap udara dan air laut.

Mesin  Luar (Outboard Engine)
Banyak digunakan pada kapal ikan yan berukuran kecil dengan jangkauan daerah penangkapan (fishing ground) pada perairan pantai dan waku melaut (fishing days) relatif lebih pendek serta ukuran GT kapal / perahu umumnya kecil

alat tangkap yang biasa digunakan yaitu trammel net, pancing, lampara dasar, pancing ulur. Mesin yang biasa digunakan nelayan yaitu Dongfeng, Kobota, dan lain-lain.
Cara pemasangan outboard engine ada dua, yaitu :
  1. Model motor tempel adalah dengan breket kedudukan mesin dijepitkan denan baut putar paa balok/papan linggi belakang perahu (speed boat).
  2. Model mesin kapal/perahu sopek adalah baut pondasi mesin diikatkan pada balok di atas geladak bagian samping belakang, posisi AS propeler melalui lambung bagian buritan kapal/perahu.

Mesin Dalam (Inboard Engine)
Banyak digunakan pada kapal ikan yang memiliki jangkauan daerah penangkapan (fishing ground) umumnya pada perairan lepas pantai sampai ZZEI dan waktu melaut (fishing days) relatif lebih lama serta ukuran GT kapal lebih besar.

Berpendapat bahwa alat tangkap yang sering digunakan yaitu purse seine, pukat udang, gill net dan lain-lain. Merk mesin diesel yang biasa digunakan yaitu Fuso, Mitsubishi, dan lain-lain.
Cara pemasangan inbord engine yaitu diikat dengan beberapa baut pada pondasi mesin, balok pondasi mesindiikat dengan beberapa baut pada frame (gading) kamar mesin yang biasanya mempunyai jarak lebih rapat dan ukuran gading lebih besar dibandingkan dengan gading bagian lain.
Secara umum motor bakar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel 1. Klasifikasi Motor Bakar 


UraianKlasifikasi
Jenis Motor Bakar Motor Bensin
Motor Diesel
Prinsip Kerja MotorMotor 4 Tak (Langkah)
Motor 2 Tak (Langkah)
Posisi SilinderVertikal (Tegak)
Horisontal (Datar)
Bentuk V
Jumlah SilinderSilinder Satu
Silinder banyak (2,3,4,6,8,10,12)
Penggunaan MotorStasionary Motor Menetap
Automotive (Motor Mobil)
Marine Engine (Motor Kapal)
Sistem Pendingin MotorSistem Sirkulasi Tertutup
Sistem Sirkulasi Terbuka
Sistem Sirkulasi Semi Tertutup
Cara MenjalankanSistem Elektrik
Sistem Udara
Sistem Manual



Semoga Bermanfaat