Cara Pembenihan Budidaya Ikan Botia (Botia macracanthus)
Ikan Botia merupakan ikan hias asli Indonesia yang mempunyai nama daerah Ikan Bajubang, ikan ini hanya bisa dijumpai di dua tempat di Indonesia yakni Sungai Batanghari, Jambi dan Sungai Barito, Kalimantan. Botia, didalam buku Saanin (1984) disebutkan memiliki 2 macam spesies, yaitu Botia macaracanthus dan Botia hymenphysa. Di dalam buku lain yang di tulis oleh Kottelat dkk (1993), ikan botia memiliki tiga spesies, yaitu Botia macaracanthus,Botia hymenphysa dan botia reversa. Ketiga spesies ini dibedakan salah satunya perbedaan jumlah pita hitam yang melingkar di tubuhnya. Botia macaracanthus memiliki 3 pita hitam,Botia hymenphysa mempunyai 13 – 15 pita hitam dan botia reversa memiliki 12 pita hitam. Secara taksonomi ikan hias botia masuk dalam kategori famili cobitidae.

Berikut klasifikasi ikan botia lengkapnya :
* Kingdom : Animalia
* Fillum : Chordate
* Kelas : Osteichthyes
* Subkelas : Actinopterygii
* Ordo : Teleostei
* Subordo : Cyprinoidea
* Famili : Cobitidae
* Genus : Botia
* Spesies : Botia macaracanthus,Botia hymenphysa, Botia reversa

Parameter Ikan Botia

SuhupHoksigenJumlah Telur Umur Indukan
24-305-7>3500-1000> 8 bulan

Pemilihan Indukan Ikan Botia
  • Di alam ikan ini dapat mencapai ukuran 30 – 40 cm sedangkan di akuarium dapat mencapai panjang maksimal 11 – 14 cm. ikan botia betina dapat mencapai berat 80 gram setelah dewasa. Sementara jantannya dapat mencapai 40 gram. Umur ikan botia termasuk panjang. Usianya dapat mencapai umur 20 tahun.
  • Indukan yang di pilih berumur 8-10 bulan
Karakteristik Perairan Ikan Botia
  • Karakteristik perairannya sesuai dengan habitat ikan botia yang menyukai perairan tenang, gelap dan suka bersembunyi tapi ia tidak menyukai adanya lumpur. Ikan botia yang suka hidup berkelompok
Pemijahan Buatan Ikan Botia
Rangsangan Pemijahan
  • Dilakukan dengan cara stimulasi yaitu dengan menyuntikan hormon gonadotropin. Biasanya hormaon yang sering digunakan untuk merangsang pemijahan adalah “Ovaprim”. 
  • Ovaprim merupakan hormaon GNRH dan domperidon. Dosis yang digunakan dalam penyuntikan yaitu 1 ml/kg berat induk. Penyuntikan biasanya dilakukan dua kali. 
  • Penyuntikan pertama dilakukan bertujuan untuk pematangan sel telur dengan dosis 0,4 ml/kg. 
  • Setelah 6 jam dilakukan penyuntikan kedua
  • Sedangkan penyuntikan kedua bertujuan untuk proses pemijahan dengan dosis 0,6 ml/kg.
Stripping / Pengeluaran Telur Ikan Botia
  • Stripping adalah proses pengeluaran telur dan dan sperma dari induk betina maupun jantan dengan cara mengurut bagian genetal induk. 
  • Sebelum induk dilakukan stripping dilakukan pembiusan dengan menggunakan MS22 (phenoxy ethanol) dengan dosis 0,3 ml/L air. 
  • Setelah dilakukan stripping, telur dan sperma dimasukan pada wadah terpisah. Biasanya sperma diencerkan dengan larutan fisiologis (perbandingan 1:3).
Pembuahan Ikan Botia
  • Pembuahan ika botia dilakukan secaran buatan yaitu dengan mencampur telur dan sperma. Setelah telur dan sperma tercampur, 
  • ditambahkan air untuk mengaktifkan sperma dan diaduk perlahan dengan bulu ayam. Selanjutya telur diletakan pada corong penetasan selama 15-26 jam pada suhu 26-27C.
Pemanenan Larva Ikan Botia
  • Pemanenan larva dilakukan setelah telur menetas atau setelah 15-26 inkubasi. Larva yang baru menetas tidak langsung dipindahkan ke dalam akuarium sebab larva botia sangat sensitif terhadap perubahan kondisi lingkungan. 
  • Setelah 4 hari didalam corong penetasan dan larva sudah dapat makan artemia, larva botia baru bisa dipindahkan ke dalam bak pemeliharaan larva atau akuarium.
Pemeliharaan Larva Ikan Botia
  • Pemeliharaa larva ikan botia dilakukan pada akuarium dengan padat tebar 5 ekor/liter. Pada larva berumur 4 hari, larva diberi makan dengan aetrmia sampai latva berumur 13 hari. Setelah itu larva diberi makan  cacing darah sampai panen.

Semoga Bermanfaat